Makalah Manajemen Pelayanan Kebidanan
ORGANISASI
PELAYANAN KEBIDANAN
Tentang
”Manajemen
Pelayanan Kebidanan”
Oleh Kelompok II :
Veny Apriani
Santia Gustina
Yossi Agustiya Putri
Syeikha Gusmala Sari
Rika Klarisa
Ilma Susanti
Winda Silvia
Fitri Anggraini
Ismaini
Yuzhi Deyufa
Dosen Pembimbing :
Nurhayati, S.SiT, MARS
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya
peradaban umat manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan
dimasyarakat sangat dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat
mulia, memberi semangat, membesarkan hati,mendampingi, serta menolong ibu
yang melahirkan sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan
sebagai pekerja profesional dalam menjalankan tugas dan prakteknya,
bekerja berdasarkan pandangan filosofis yang dianut, keilmuan, metode
kerja, standar praktik pelayanan serta kode etik yang dimilikinya.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang
merupakan salah satu dari praktik kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak
dan kewajiban. Dalam hal ini asuhan kebidanan adalah bantuan yang
diberikan oleh bidan kepada individu pasien atau klien yang pelaksanaannya
dilakukan dengan cara
a.
Bertahap dan sistematis
b.
Melalui suatu proses yang disebut
manajemen kebidanan.
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada
keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari
pengembanan tugas secara maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi
sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan yang mempertahankan
kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas dasar
peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana cara melakukan manajemen
kebidanan?
2.
Bagaimana konsep manajemen kebidanan
yang berkualitas?
1.3
Tujuan
1.
Tujuan umum
Meningkatnya kemampuan bidan untuk
berfikir kritis dan bertindak dengan logis, analisis dan sistimatis dalam
memberikan asuhan kebidanan ditiap jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan ibu, bayi/anak balita.
2.
Tujuan Khusus
a.
Sebagai pedoman dalam
mengelola klien dengan memberikan asuhan kebidanan yang efektif sesuai
kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan evidence based.
b.
Sebagai pedoman cara
pendokumentasian dari setiap asuhan kebidanan yang diberikan disarana pelayanan
kesehatan.
1.4
Manfaat
1.
Untuk Depkes
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengawasi para
bidan Indonesia apakah bidan Indonesia sudah melakukan manajemen kebidanan
sesuai dengan standar.
2.
Untuk Institusi
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam memberikan
wawasan/pengetahuan kepada mahasiswa, apakah mahasiswa sudah memahami manajemen
kebidanan.
3.
Untuk Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam
menggali/mencari informasi untuk memperluas wawasan/pengetahuan tentang
manajemen kebidanan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
Manajemen Pelayanan
Kebidanan Definisi Operasional
1.
Pengertian
Manajemen kebidanan adalah pendekatan yangdigunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secarasistematis mulai
dari pengkajian, analisis data didagnosis kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi Menurut Buku 50 Tahun IBI 2007.
Menurut Depkes RI 2005 Manajemen Kebidanan adalah metode dan
pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga
dan masyarakat.
Helen Varney (1997)Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan,
keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan suatu
keputusan berfokus pada klien.
Proses pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien dengan tujuan menciptakan
kesejahteraan bagi ibu dan anak,kepuasan pelanggan dan kepuasan bidan
sebagai provider.
Langkah-langkah dalam manajemen pelayanan kebidanan:
Langkah
I : Pengumpulan Data
Pengumpulan Data Dasar
yaitu Pegumpulan informasi yang akurat danlengkap dari semua
sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
Anamnesa
a.
Biodata (Nama, umur, alamat, pekerjaan, agama, pendidikan)
b.
Riwayat Menstruasi (menarche, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya darah yang keluar, aliran darah yang keluar, mentruasi terakhir, adakah dismenorhe, gangguan sewaktu menstruasi (metrorhagia, menoraghi), gejala premenstrual)
c.
Riwayat perkawinan (kawin brp kali, usia kawin pertama kali)
d.
Riwayat Kesehatan (Gambaran penyakit lalu, riwayat penyakit keluarga,
riwayat kehamilan sekarang )
e.
Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas
Ø
Jumlah kehamilan dan kelahiran : G
(gravid), P (para), A (abortus), H (hidup).
Ø
Riwayat persalinan yaitu jarak
antara dua kelahiran, tempat melahirkan, lamanyamelahirkan, cara
melahirkan.
Ø
Masalah/gangguan kesehatan yang
timbul sewaktu hamil dan melahirkan, missal : preeklampsi, infeksi, dll)
f.
Bio-psiko-sosial spiritual
g.
Pengetahuan Klien
h.
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan dan pemeriksaan tanda-tanda vital
i.
Pemeriksaan khusus (Inspeksi, Palpasi, Auskultasi, Perkusi)
j.
Pemeriksaan penunjang (Laboratorium,
catatan terbaru dan sebelumnya)
Langkah II : Interpretasi
Data Dasar
Dengan
melakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi
atas data-data yang telah dikumpulkan.
Diagnosa
kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh bidan dalam lingkup praktek
kebidanan dan memenuhi Standar nomenklatur diagnosa kebidanan.
Standar
Nomenklatur Diagnosa Kebidanan :
Ø
Diakui dan telah disyahkan oleh profesi
Ø
Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan
Ø
Memiliki ciri khas kebidanan
Ø
Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan
Ø
Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan
Langkah III: Mengidentifkasi
Diagnosa atau Masalah Potensial.
Langkah ini
berdasarkan diagnosis atau masalah yang sudah diidentifikasi. Bidan
dituntut untuk mampu mengantisipasi masalah potensial, tidak hanya
merumuskan masalah potensial yang akan terjadi tetapi juga
merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau diagnosis potensial tidak
terjadi. Merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional
atau logis.
Langkah IV: Mengidentifikasi
dan menetapkan kebutuhan
Mengidentifikasi dan menetapkan
kebutuhan yang memerlukan penanganan segera untuk Melakukan Konsultasi, Kolaborasi
dengan Tenaga Kesehatan lain berdasarkan kondisi Klien.
Langkah V: Merencanakan
Asuhan
Merencanakan Asuhan yang
menyeluruh semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini
harus rasional dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan
teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa
yang akan dilakukan klien.
Langkah VI: Pelaksanaan
Langsung Asuhan dengan Efisien dan Aman.
Dalam situasi di mana bidan
berkolaborasi dengan dokter untuk menangani klien yang mengalami komplikasi,
maka keterlibatan bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
tetap bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang
menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu
dan biaya serta meningkatkan mutu dan asuhan klien.
Langkah VII: Evaluasi.
Evaluasi ke efektifan dari asuhan
yang sudah diberikan meliputi : pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah
benar-benar telah terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasi dalam diagnose dan masalah. Rencana tersebut dapat dianggap
efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
2.
Tujuan SOP :
Ø Agar petugas
menjaga konsistensi pada tingkat kinerja tertentu
Ø Agar
mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
Ø Memperjelas
alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas terkait
Ø Melindungi
organisasi dan staf dari malpraktik atau kesalahan administrasi
Ø Menghindari
kegagalan, kesalahan, keraguan dan inefisiensi
3.
Fungsi SOP :
Ø Memperlancar
tugas petugas/tim
Ø Sebagai dasar
hukum bila terjadi penyimpangan
Ø Mengetahui
dengan mudah hambatan-hamabatan
Ø Mengarahkan
petugas untuk disiplin
Ø Sebagai
pedoman
4.
Tujuan
Operasional suatu manajemen harus mengandung unsur-unsur:
Ø
WHAT : Kegiatan apa yang akan
dikerjakan harus jelas.
Ø
WHO : Sasarannya harus jelas, siapa
yang akan mengerjakan, beberapa yang ingin dicapai.
Ø
WHEN : Kejelasan waktu untuk
menyelesaikan kegiatan.
Ø
HOW : Prosedur kerjanya (SOP) jelas,
sesuai dengan SPK (Standar Pelayanan Kebidanan).
Ø
WHY : Mengapa kegiatan itu harus
dikerjakan, dengan penjelasan yang jelas.
Ø
WHERE : Kapan
dan dimana kegiatan akan dilakukan tertera jelas.
Jika perlu ditambah dengan : WHICH :
Siapa yang terkait dengan kegiatan tersebut ( lintas sektor walaupun lintas
program yang terkait ).
2.2
Langkah – Langkah
dalam Manajemen Kebidanan
Langkah – langkah Manajemen
Pelayanan Kebidanan dibagi 3 yaitu :
§ P1 (
Perencanaan )
§ P2 (
Pengorganisasian )
§ P3
(Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)
1.
P1 ( PERENCANAAN )
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah
kegiatan, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan
kegiatan yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan ( landasan dasar ).
Contoh :
ü Jadwal
Pelayanan ANC di Posyandu, Puskesmas.
ü Rencana
Pelatihan untuk kader, nakes
2.
P2 ( PENGORGANISASIAN )
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan tugas-tugas dan
wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang dalam rangka pencapaian tujuan
layanan kebidanan.
Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk
memadukan atau sinkronisasi semua kegiatan yang berasfek personil, finansial,
material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang
telah di tetapkan.
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
§ Puskesmas
§ Puskesmas
Pembantu
§ Polindes dan
Pembantu
§ Balai Desa
3.
P3 (Penggerakan dan Pelaksanaan, Pengawasan
dan Pengendalian )
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan program pelayanan kebidanan
sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana
seseorang manajer pelayanan kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber
daya yang ada untuk mencapai tujuan pelayanan kebidanan yang telah di sepakati.
Contoh :
ü Pencatatan
dan pelaporan ( SP2TP )
ü Supervisi
ü Stratifikasi
Puskesmas
ü Survey
2.3
Perencanaan dalam
Manajemen Pelayanan Kebidanan
Seorang Bidan haruslah berfikir logikatik, anallitis,
sistematik,teruji secara empiris, memenuhi sifat pengetahuan umum yaitu :
objektif, umum dan memiliki metode ilmiah. Penerapan di dalam Manajemen
Pelayanan Kebidanan.
Unsur- unsur dalam perencanaan Pelayanan Kebidanan
meliputi :
1.
IN – PUT
Merujuk pada sumber-sumber yang diperlukan untuk
melaksanakan aktifitas yang meliputi :
ü Man : Tenaga yang di manfaatkan.
Contoh : Staf atau Bidan yang kompeten
ü Money : Anggaran yang di butuhkan atau dana untuk program
ü Material : Bakauataumateri ( sarana dan prasarana ) yang dibutuhkan
ü Metode : Cara yang di pergunakandalambekerjaatauprosedurkerja
ü Minute / Time : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan program
ü Market : Pasar dan pemasaranatausaranaprogram
2.
Proses
Memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan.
Meliputi Manajemen Operasional dan Manajemen asuhan.
ü Perencanaan
( P1 )
ü Pengorganisasian
( P2 )
ü Penggerakan
dan pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian ( P3 )
3.
OUT – PUT
Cakupan
Kegiatan Program :
ü Jumlah
kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan kebidanan (memerator),
di bandingkan dengan jumlah kelompok masyarakat yang menjadi sasaran program
kebidanan. (Denominator)
ü Pelayanan
yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan (Mulai dari KIE,
Asuhan Kebidanan, dsb).
Contoh :
Untuk BPS : Out – Putnya adalah
ü Kesejahteraan
ibu dan janin
ü Kepuasan
Pelanggan
ü Kepuasan
bidan sebagai provider
4.
Effect
Perubahan pengetahuan, sikap, dan prilaku masyarakat
yang diukur dengan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan pelayanan
kebidanan yang ada di sekitarnya ( Posyandu, BPS, Puskesmas dsb ) yang
tersedia.
5.
OUT – COME ( IMPACT )
Di pergunakan untuk menilai perubahan atau dampak (
impact ) suatu program, perkembangan jangka panjang termasuk perubahan status
kesehatan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan
memang harus melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7
langkah sedangkan dari depkes menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya
masing-masing pendapat sama, hanya berbeda dalam cara pendokumentasiannya.
Namun dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5 langkah atau 7
langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen kebidanan tersebut dilakukan
secara sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam membantu pemecahan
masalah kesehatan ibu dan anak.
Secara umum konsep manajemen kebidanan berkualitas
meliputi :
1.
Manajemen dilakukan melalui
pendekatan dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen.
2.
Meliputi seluruh kegiatan.
3.
Meliputi seluruh aspek pelayanan dan
dedikasi aktif seluruh staf untuk mengidentifikasi seluruh konsumen.
4.
Memberikan pelayanan secara
berkesinambungan.
5.
Memonitor kepuasan konsumen.
6.
Memahami kebutuhan dan memantau
perubahan yang terjadi melalui pemantauan ulang.
7.
Meningkatkan sumber daya untuk
mengembangkan kualitas tindakan dab pelayanan khusus secara tetap melalui
prosedur dan system informasi yang fleksibel.
3.2
Saran
Semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat khususnya bagi para pembaca dan dapat menambah pengetahuan tentang
lingkup praktik kebidanan.untuk itu penulis mengharapkan kepada para pembaca
untuk lebih jauh memahami makalah ini dan dapat memberikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun
DAFTAR PUSTAKA
Asrinah,dkk. 2010. Konsep kebidanan. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Hal. 109
Estiwidani, dkk. 2009. Konsep Kebidanan.
Fitramaya : Yogyakarta. Hal. 117
SYAHLAN,
J.H.Dr. SKM. 1996. KEBIDANAN KOMUNITAS. YAYASAN BINA SUMBER DAYA KESEHATAN :
JAKARTA
Tadjuddin
norma. Konsep Kebidanan. Poltekkes Kemenkes Makassar : Makassar. Hal 70
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
|
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha
penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah "Manajemen Pelayanan kebidanan".
Adapun makalah "Manajemen Pelayanan
kebidanan" ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik
mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk itu penulis tidak lupa
untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya
selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun
kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik
dan saran kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah "Manajemen
Pelayanan kebidanan" ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang
tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para
pembaca.
Pariaman, Oktober
2014
Penulis
|
Komentar
Posting Komentar