MAKALAH GANGGUAN Tentang MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT PADA SISTEM & PERKEMIHAN DAN PENCERNAAN

Tentang
MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT PADA SISTEM
&
PERKEMIHAN DAN PENCERNAAN






pic














Oleh   :
NELY SUSANTI
130201018






Dosen Pembimbing :
Alisa, S.SiT





 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN
2014

BAB I

PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Setiap manusia memerlukan makanan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Makanan tersebut akan diolah dan diubah menjadi energi melalui proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses ini memerlukan bantuan lidah dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga mulut, lambung, dan usu. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim. Semua makhluk hidup memerlukan makanan untuk mempertahankan hidupnya.
Fungsi utama makanan bagi tubuh adalah untuk pertumbuhan dan menjaga tubuh agar tetap sehat. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kita akan diolah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang berfungsi untuk menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian diserap oleh tubuh.
Dan didalam tubuh juga terdapat kelenjar pencernaan, serta dalam proses pencernaan makanan tidaklah semulus yang kita bayangkan , dalam mencerna makanan saluran pencernaan makanan ekerja sangat ekstrim dalam mencerna makanan. Dengan hal itu terkadang pula kita merasakan akibat dari sistem pencernaan makanan yang kurang baik, yaitu terdapat gangguan pada sistem pencernaan, akibatnya muncullah berbagai macam penyakit dengan segala penyebab .untuk itu disini kita juga akan membahas itu serta hubngan pencernaan makanan dengan pencernaannya yang akan mengakibatkan kegemukan atau hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi gemuk atau kurus.

1.2    Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui Posisi Letak Organ dari system Perkemihan dan Sistem Pencernaan
2.      Mengetahui Kelainan yang terdapat pada Sistem Perkemihan dan Sistem Pencernaan

1.3    Rumusan Masalah

1.       Pengertian dari Masing-masing organ yang berkaitan dengan Sistem Perkemihan dan Sistem Pencernaan
2.       Kelainan Sistem Perkemihan dan Sistem Pencernaan

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Kelainan-kelainan Pada Sistem Perkemihan

Sistem perkemihan atau biasa juga disebut sistem urogenital adalah suatu sistem dimana terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Adapun susunan sistem perkemihan (sistem urinaria) di dalam tubuh manusia adalah ginjal, ureter, vesika urinaria, dan uretra. Dalam sistem perkemihan ini, bisa saja terjadi gangguan-gangguan. Terperinci, gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut.

2.1.1        Infeksi Saluran Urogenital

Infeksi saluran urogenital umumnya disebabkan oleh bakteri Escherichia coli. Dapat pula disebabkan oleh Proteus, Klebsiella, dan Staphylococcus terutama bila sedang terpasang kateter. Pada saluran urogenital ini, dapat terjadi penyakit, seperti:
1.      Sistitis
Sistitis adalah infeksi saluran kemih, yang lebih banyak menyerang wanita daripada pria, karena pada wanita muara uretra dan vagina dekat dengan daerah anal. Faktor resiko sistitis adalah bersetubuh, kehamilan, kandung kemih neurogenis, pemasangan kateter, keadaan-keadan obstruktif dan diabetes mellitus. Apabila berlanjut, akan menyebakan kuman-kuman naik dari kandung kemih ke pelvis ginjal, yang disebut dengan pielonefritis. Penderita sistitis akan merasakan keluhan seperti disuria (nyeri saat miksi), sering berkemih, merasa ingin berkemih terus, dan sakit di atas daerah suprapubis.


2.      Pielonefritis
Pielonefritis adalah radang pelvis ginjal. Penyebab paling sering penyakit ini adalah kuman yang berasal dari kandung kemih yang menjalar naik ke pelvis ginjal. Pielonefritis ada yang akut dan ada yang menahun. Pielonefritis menahun ada dua tipe, yaitu Pielonefritis yang disebabkan oleh Refluks vesikouretral yang dapat menyebabkan infeksi papila senyawa perifer dan jaringan parut di kutub ginjal. Dan Pielonefritis yang disebabkan oleh Obstruksi saluran kemih yang menimbulkan tekanan tinggi aliran balik urine, yang menyebabkan infeksi semua papila, jaringan parut ginjal menyebar dan penipisan lapisan korteks ginjal.

2.1.2        Penyakit Glomerular

1.      Glomerulonefritis
Glomerulonefritis adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi di nasofaring oleh Streptococcus β-hemolitik. Lebih sering menyerang anak-anak, dengan gejala yaitu edema akut, oiguria, proteinuria, urine berwarna, dan biasa disertai dengan hipertensi. Penyakit ini merupaka penyakit autoimun karena terbentuk antibodi yang merusak membran basal gromerulus tubuh itu sendiri. Penyakit ini dapat menyebabkan gagal ginjal.
2.      Sindrom Nefrotik (nefrosis)
Nefrosis dapat menyebabkan glomerulonefritis, gejala yang dominan adalah albuminaria (>3,5 gram/hari). Hilangnya protein akibat meningkatnya permeabilitas membran basal glomerulus. Akibatnya terjadi hipoalbuminemia yang menyebabkan edema generalisata.

2.1.3        Obstruksi Saluran Kemih

Obstruksi saluran kemih disebabkan oleh hipertrofi prostat, batu ginjal dan tumor ginjal. Gangguan obstruktif dapat menyebabkan disfungsi ginjal berat yang meliputi hemoragi dan gagal ginjal, bila tidak diatasi.
1.      Hipertrofi Prostat
Penyebabnya diduga ketidakseimbangan hormon kelamin pria dan wanita, yang terjadinya dengan meningkatnya usia. Biasanya testosteron adalah androgen utama dalam darah dan membentuk dua metabolit, yaitu: dihidrotestosteron dan β-estradiol. Estradiol adalah steroid yang memiliki sifat-sifat estrogenik. Ia biasanya bekerja sama dengan androgen, namun dapat bekerja independen dengan menimbulkan efek berlawanan dengan androgen. Testosteron serta metabolitnya bekerja sama menghasilkan hiperplasia prostat. Pada pria dia atas 60 tahun, testosteron plasma menurun, namun hipertrofi prostat sudah dapat timbul 10-20 tahun sebelum adanya penurunan kadar plasma itu.

2.1.4        Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine. Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.
1.      Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut adalah sindrom klinis dimana fungsi ginjal yang menurun dengan cepat dalam beberapa hari atau minggu sehingga ginjal tidak lagi mengekskresikan produk limbah metabolisme, biasanya karena hipoperfusi ginjal. Laju filtrasi glomerulus yang menurun dengan cepat menyebabkan azotemia (uremia) yaitu:
         Peningkatan produk limbah nitrogen dalam darah (kreatinin serum dan nitrogen urea darah/BUN (Blood Urea Nitrogen)
         Oliguria
Gejala dan tanda-tanda kliniknya, hipotensi, oligria, ketidakseimbangan elektrolit, anemia, azotemia (peningkatan kreatinin, fosfat, dan urea dalam darah akibat pemecahan protein otot dan ketidakmampuan mengekskresikan metabolit).
Beberapa masalah ginjal terjadi cepat, misalnya kecelakaan yang melukai ginjal. Kehilangan banyak darah dapat menyebabkan kegagalan ginjal secara tiba-tiba. Beberapa obat dan racun dapat menghentikan pekerjaan ginjal. Penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba ini disebut sebagai kegagalan ginjal akut (acute renal failure/ARF). ARF dapat mengakibatkan kehilangan fungsi ginjal secara permanen. Tetapi bila ginjal tidak dirusakkan secara berat, kegagalan ginjal ini mungkin pulih.
2.      Nekrosis Tubular Akut
Penyebab Nekrosis Tubular Akut (NTA) adalah iskemia dan nefrotoksin. Iskemia selama 25 menit atau kurang berakibat kerusakan ringan dan masih reversibel. Iskemia 2 jam menimbulkan kerusakan berat yang irreversibel. Nefrotoksik berupa antibiotik (aminoglikosida, penisilin, sefalosporin, tetrasiklin, dan sulfonamida), logam berat (sisplatin), agen radiokontras, toksin endogen (mioglobin, hemoglobin).
3.      Gagal Ginjal Kronik
Perjalanan gagal ginjal kronik atau menahun meliputi tahap yang dimulai dengan penurunan cadangan ginjal, selanjutnya terjadi insufisiensi ginjal, gagal ginjal, dan terakhir uremia (tahap terakhir gagal ginjal). Keadaan irreversibel ditandai dengan fungsi nefron yang berkurang. Kerusakan ginjal berlangsung progresif. Perjalanan menuju uremia berlangsung berangsur untuk waktu yang cukup lama (beberapa tahun). Jika ginjal tak dapat lagi mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit maka diperlukan dialisis (hemodialisis atau dialisis peritoneal).

2.2    Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia

2.2.1        Grastitis

Radang lambung, atau gastritis, atau lebih dikenal juga dengan penyakit maag merupakan suatu gangguan pencernaan yang umum terjadi. Pada penyakit ini terjadi suatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka. Radang lambung dapat berupa serangan akut atau gangguan kronis. Serangan akut terjadi mendadak misalnya setelah minum alkohol, kopi, makanan berbumbu banyak atau yang susah dicerna.
Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini :
-          Terlalu banyak makanan yang mengiritasi lambung, seperti yang pedas, asam, minuman beralkohol, obat-obatan seperti aspirin (dosis tinggi), kortison, kafein, kortikosteroid.
-          adanya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang
-          Adanya asam lambung yang berlebihan.
-          Waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, atau makan berlebihan
-          Tertelannya substansi/zat yang korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih kimiawi, dan lain-lain.
-          Infeksi bakteri

Gejala dari penyakit radang lambung umumnya, yaitu :
·      Mual dan sering muntah agak asam. Pada kondisi berat lambung mungkin dapat mengelupas sehingga mengakibatkan muntah darah
·      perut terasa nyeri, pedih, kembung dan sesak (sebah) pada bagian atas perut.
·      Napsu makan menurun drastis, wajah pucat, keringat dingin, pusing.
·      Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
·      Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut sebelah atas (ulu hati).
·      Pada radang lambung kronis gejala yang ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala menjadi samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau nyeri ringan yang akan hilang setelah makan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah radang lambung, antara lain :
-          konsumsi makanan yang lunak/lembut.
-          Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti pedas, asam, alkohol, kafein, rokok, dan aspirin.
-          jangan terlambat makan atau makan berlebihan,
-          makan sedikit-sedikit tapi sering
-          Usahakan buang air besar secara teratur
-          Mengatasi Gangguan Lambung dengan Herbal/Tanaman Obat
-          Obat-obat gangguan lambung yang dijual bebas di warung biasanya bersifat antacid yaitu menurunkan keasaman cairan di lambung dengan cara menaikan pH, sehingga untuk sementara gejala sakit akan hilang. Namun kesembuhan tersebut bersifat sementara karena lambung masih lemah akibat erosi, serta belum seimbangnya produksi kelenjar-kelenjar lambung.
DAMPAK
Faktor resiko adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang mudah terkena penyakit gastritis. Jika seseorang telah terkena penyakit gastritis maka beberapa faktor resiko tersebut harus dihilangkan agar penyakit gastritis tidak bertambah parah. Faktor resiko sakit gastritis adalah :
1.          Infeksi H. pylori
2.          Tinggal di tempat padat dan kumuh, kondisi ini meningkatkan resiko infeksi H. pylori
3.          Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)
4.          Pecandu alkohol
5.          Perokok
6.          Usia tua
7.          Kelainan genetik

2.2.2        Konstipasi

Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia mengalami pengerasan feses atau tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Model tinja atau feses 1 (konstipasi kronis), 2 (konstipasi sedang) dan 3 (konstipasi ringan) dari Bristol Stool Chart yang menunjukkan tingkat konstipasi atau sembelit.
Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan sekitar 80% manusia pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada disekitar kita antara lain:
·         Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi
·         Menderita panas dalam
·         Stres atau depresi dan aktivitas yang cukup padat
·         Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya karena menstruasi)
·         Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut)
·         Kelainan anatomi pada sistem pencernaan
·         Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk)
·         Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium (misalnya obat antidiare, analgesik, dan antasida)
·         Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat
·         Merupakan gejala penyakit (misalnya (tifus dan hernia)
·         Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.

Tanda dan gejala

Wanita yang merasa perutnya terasa tidak nyaman karena mengalami sembelit.
Gejala dan tanda akan berbeda antara seseorang dengan seseorang yang lain, karena pola makan, hormon, gaya hidup dan bentuk usus besar setiap orang berbeda-beda, tetapi biasanya gejala dan tanda yang umum ditemukan pada sebagian besar atau kadang-kadang beberapa penderitanya adalah sebagai berikut:
·         Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku karena tumpukan tinja (jika tinja sudah tertumpuk sekitar 1 minggu atau lebih, perut penderita dapat terlihat seperti sedang hamil).
·         Tinja menjadi lebih keras, panas, dan berwarna lebih gelap daripada biasanya, dan jumlahnya lebih sedikit daripada biasanya (bahkan dapat berbentuk bulat-bulat kecil bila sudah parah).
·         Pada saat buang air besar tinja sulit dikeluarkan atau dibuang, kadang-kadang harus mengejan ataupun menekan-nekan perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan tinja (bahkan sampai mengalami ambeien dan berkeringat dingin).
·         Terdengar bunyi-bunyian dalam perut.
·         Bagian anus terasa penuh, dan seperti terganjal sesuatu disertai sakit akibat bergesekan dengan tinja yang panas dan keras.
·         Frekuensi buang angin meningkat disertai bau yang lebih busuk daripada biasanya (jika kram perutnya parah, bahkan penderita akan kesulitan atau sama sekali tidak bisa buang angin).
·         Menurunnya frekuensi buang air besar, dan meningkatnya waktu transit buang air besar (biasanya buang air besar menjadi 3 hari sekali atau lebih).
·         Terkadang mengalami mual bahkan muntah jika sudah parah.
Foto hasil sinar-x seseorang yang sedang mengalami konstipasi atau sembelit. Lingkaran menunjukan area penumpukan tinja.

CARA MENGATASI

Jogging merupakan salah satu olahraga yang dapat meredakan dan mencegah sembelit.
Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan pengubahan pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut, minum air putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan probiotik, atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat jadwal buang air besar yang disebutbowel training.
Sedangkan dengan cara sedikit dipaksa yang biasanya untuk penderita obstipasi, yaitu dengan mengonsumsi obat pencahar disebut laksatif (yang kadang-kadang menyebabkan perut terasa melilit berlebihan, tinja berbentuk cair, atau bahkan ketergantungan obat pencahar), penghisapan tinja atau feses dengan alat khusus, terapi serat, dan pembedahan (walaupun pilihan ini cukup jarang dilakukan).
Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
·         Menahan buang air besar
·         Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas
·         Makan dalam porsi yang banyak
·         Meminum minuman yang berkafein dan soft drink

2.2.3        Diare

Diare (atau dalam bahasa kasar disebut menceret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Di Dunia   ke-3, diare adalah penyebab kematian paling umum kematian balita, dan juga membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

Penyebab
Sebuah mikrograf elektron dari rotavirus, penyebab hampir 40% dari diare pada anak di bawah umur 5 tahun.
Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), kelebihan vitamin C, dan mengonsumsi Buah-buahan tertentu. Biasanya disertai sakit perut dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari.
Memakan makanan yang asam, pedas, atau bersantan sekaligus secara berlebihan dapat menyebabkan diare juga karena membuat usus kaget.
Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Diare dapat menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti disentri, kolera atau botulisme, dan juga dapat menjadi indikasi sindrom kronis seperti penyakit Crohn. Meskipun penderita apendisitis umumnya tidak mengalami diare, diare menjadi gejala umum radang usus buntu.
Diare juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, terutama dalam seseorang yang tidak cukup makan. jadi apabila mau mengkonsumsi alkohol lebih baik makan terlebih dahulu.
CARA MENGATASI
Perawatan untuk diare melibatkan pasien mengonsumsi sejumlah air yang mencukupi untuk menggantikan yang hilang, lebih baik bila dicampur dengan elektrolit untuk menyediakan garam yang dibutuhkan dan sejumlah nutrisi. Oralit dan tablet zinc adalah pengobatan pilihan utama dan telah diperkirakan telah menyelamatkan 50 juta anak dalam 25 tahun terakhir.[1] Untuk banyak orang, perawatan lebih lanjut dan medikasi resmi tidak dibutuhkan.
Diare di bawah ini biasanya diperlukan pengawasan medis:
·         Diare pada balita
·         Diare menengah atau berat pada anak-anak
·         Diare yang bercampur dengan darah.
·         Diare yang terus terjadi lebih dari 2 minggu.
·         Diare yang disertai dengan penyakit umum lainnya sepertisakit perut, demam, kehilangan berat badan, dan lain-lain.
·         Diare pada orang yang bepergian (kemungkinan terjadi infeksi yang eksotis seperti parasit)
·         Diare dalam institusi seperti rumah sakit, perawatan anak, institut kesehatan mental.
DAMPAK DIARE
·         Dehidrasi ringan, Kehilangan cairan 2 – 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok.
·         Dehidrasi Sedang, Kehilangan cairan 5 – 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, penderita jatuh pre syok nadi cepat dan dalam.
·         Dehidrasi Berat, Kehilangan cairan 8 - 10 % dari bedrat badan dengan gambaran klinik seperti tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

2.2.4        Apendisitis (Radang Umbai Cacing).

Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kanan bawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk di apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut dapat mengakibatkan radang.

2.2.5        Ulkus (Tukak Lambung/Mag)

Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang teratur dapat mencegah terjadinya mag.

2.2.6        Batu empedu

Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.

2.2.7        Kanker

Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.







BAB III

PENUTUP

3.1    Kesimpulan

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh
Sistem urinaria terdiri atas:
·            Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
·            Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
·            Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
·            Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa. Prosesnya sebagai berikut :
a.       Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b.      Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
c.       Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
d.      Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

DAFTAR PUSTAKA

 

Brunner & suddarth.2002. Keperawatan medikal bedah vol.2. EGC: Jakarta
Doengoes Moorhous Geissler. Rencana Asuhan Keperawatan, alih bahasa Made Karias.EGC:  Jakarta
Suryadi dan Yuliani, Rita. 2001. Praktek klinik Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta : Sagung Seto.
Rusepno, Hasan, dkk. 2000.  Ilmu Kesehaatan Anak 2. Infomedica: Jakarta
Wiliam lippincot & wikins.2011.Menafsirkan tanda-tanda dan gejala penyakit.Jakarta.PT.INDEKS











 


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii









ii
 
 


KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah "Mengidentifikasi Penyakit perkemihan dan Penyakit pada Pencernaan".
Adapun makalah "Mengidentifikasi Penyakit perkemihan dan Penyakit pada Pencernaan" ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah "Mengidentifikasi Penyakit perkemihan dan Penyakit pada Pencernaan" ini bermanfaat, dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya oleh para pembaca.

Pariaman,     Oktober  2014

Penulis

i
 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Manajemen Pelayanan Kebidanan

MAKALAH ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN Tentang MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Makalah Pemeriksaan Labor dan Diagnostik