MAKALAH ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN Tentang MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
ORGANISASI MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN
Tentang
MANAJEMEN KEPEMIMPINAN
OLEH
KELOMPOK I :
Reny Novelia
Sri Gusmiyenti
Asranova Yenti
Kurnia Widia Nova
Dosen Pembimbing :
Laila, SKM
PROGRAM
STUDI DIII KEBIDANAN
STIKES SYEDZA
SAINTIKA
PADANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perlu dipikirkan bahwa
memang dalam dinamika organisasi (non provit) seperti ini, tidak kala
pentingnya ketika ada reorientasi sistem perekonomian global, yang
mengakibatkan posisi tawar hingga tahun ini membuat ada banyak kepincangan dan
kemandekan organisasi pemuda dan mahasiswa, baik secara internasional,
nasional, maupun secara lokal untuk masuk dalam bisnis class. Bukan berarti
posisi itu sulit untuk didapati (kecuali diperalat oleh orang lain).
Ada berbagai definisi
manajemen yang dapat dijumpai diperpustakaan, salah satunya yaitu definisi klasifikasi
Mary Parker Tollet (dikutip dari Hellriegel dan Slocum,1992; Koontz dan
Weirich, 1992; Winardi,1990) menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Henry Fayol 1908 mengemukakan
fungsi2 manajemen meliputi proses planning, organizing, commanding,
coordinating dan controlling. Sementara itu, Siagian(1992) menyebutkan ada
sedikitnya 4 sudut pandang yang dapat dikupas dari definisi manajemen :
1.
Penerapan teori
manajemen harus tetap bersifat situasional, dimana “seni” menggerakkan orang
lain untuk berperan disini.
2.
Manajemen selalu
berkaitan dengan organisasi dimana ada yang memimpin atau mengatur dan ada juga
yang harus menjalankan kegiatan operasional.
3.
Keberhasilan
organisasi merupakan gabungan antara kemahiran manajerial pimpinan dan
keterampilan teknik pelaksana.
4.
Kelompok
manajerial dan kelompok pelaksana secara operasional harus menyatu dalam
berbagai tindakan nyata dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Istilah manajemen
mengandung tiga pengertian, yaitu pertama, manajemen sebagai suatu proses;
kedua, manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen; dan ketiga, manajemen sebagai suatu “seni” (art) dan sebagai suatu
“ilmu.” Menurut pengertian yang pertama,
yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh
para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian
yang pertama itu, kita kemukakan tiga buah definisi. Bila kita perhatikan
ketiga definisi di atas, maka akan segera tampak bahwa ada tiga pokok penting
dalam definisi-definisi tersebut, yaitu pertama adanya tujuan yang ingin
dicapai; kedua tujuan dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain; ketiga,
kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi
Menurut pengertian yang
kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular
(tunggal), disebut manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggungjawab atas
terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang
dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
Apakah yang dimaksud dengan aktivitas manajemen itu?. Dengan aktivitas manajemen dimaksudkan kegiatan-kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap manajer. Pada umumnya, kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas manajer itu adalah planning, organizing, staffing, dan controlling. Ini sering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen, bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.
Apakah yang dimaksud dengan aktivitas manajemen itu?. Dengan aktivitas manajemen dimaksudkan kegiatan-kegiatan atau fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap manajer. Pada umumnya, kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas manajer itu adalah planning, organizing, staffing, dan controlling. Ini sering pula disebut dengan istilah proses manajemen, fungsi-fungsi manajemen, bahkan ada yang menyebutnya unsur-unsur manajemen.
Menurut pengertian yang
ketiga, merupakan pengertian yang klasik menyebutkan bahwa manajemen adalah
ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya. Pengertian inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen itu adalah “seni”, golongan lain
mengatakan bahwa manajemen adalah “ilmu.”
Fungsi-fungsi manajemen
ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya,
sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan
demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara
berbagai fungsi manajemen.
B.
Tujuan
1.
Agar para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
organisasi dan manajemen Kepemimpinan dalam kebidanan.
2.
Agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan para
pembaca
BAB II
TINJAUAN
TEORI
A.
Pengertian
Kepemimpinan
Ada beberapa batasan
tentang kepemimpinan, antara lain :
a.
Kepemimpinan
adalah perpaduan berbagai perilaku yang dimiliki seseorang sehingga orang
tersebut mempunyai kemampuan untuk mendorong orang lain bersedia dan dapat
menyelesaikan tugas - tugas tertentu yang dipercayakan kepadanya ( Ordway Tead
).
b.
Kepemimpinan
adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok orang
untuk mau berbuat dan mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan ( Stogdill
).
c.
Kepemimpinan
adalah hubungan yang tercipta dari adanya pengaruh yang dimiliki seseorang
terhadap orang lain sehingga orang lain tersebut secara sukarela mau dan
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan ( Georgy R. Terry
).
d.
Kepemimpinan
adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas seseorang atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu situasi
tertentu ( Paul Hersay, Ken Blanchard ).
Dapat dipahami dari
empat batasan di atas bahwa kepemimpinan akan muncul apabila ada seseorang yang
karena sifat - sifat dan perilakunya mempunyai kemampuan untuk mendorong orang
lain untuk berpikir, bersikap, dan ataupun berbuat sesuatu sesuai dengan apa
yang diinginkannya.
B.
Teori
Kepemimpinan
Ada beberapa yang
pernah dikemukakan, antara lain :
a.
Teori orang
besar atau teori bakat
Teori orang besar ( the
great men theory ) atau teori bakat ( Trait theory ) ini adalah teori klasik
dari kepemimpinan. Di sini disebutkan bahwa seorang pemimpin dilahirkan,
artinya bakat - bakat tertentu yang diperlukan seseorang untuk menjadi pemimpin
diperolehnya sejak lahir.
b.
Teori
situasi
Bertolak belakang
dengan teori bakat ialah teori situasi (situasional theory ). Teori ini muncul
sebagai hasil pengamatan, dimana seseorang sekalipun bukan keturunan pemimpin,
ternyata dapat pula menjadi pemimpin yang baik. Hasil pengamatan tersebut
menyimpulkan bahwa orang biasa yang jadi pemimpin tersebut adalah karena adanya
situasi yang menguntungkan dirinya, sehingga ia memiliki kesempatan untuk
muncul sebagai pemimpin.
c.
Teori
Ekologi
Sekalipun teori situasi
kini banyak dianut, dan karena itu masalah kepemimpinan banyak menjadi bahan
studi, namun dalam kehidupan sehari - hari sering ditemukan adanya seorang yang
setelah berhasil dibentuk menjadi pemimpin, ternyata tidak memiliki
kepemimpinan yang baik. Hasil pengamatan yang seperti ini melahirkan teori
ekologi, yang menyebutkan bahwa seseorang memang dapat dibentuk untuk menjadi
pemimpin, tetapi untuk menjadi pemimpin yang baik memang ada bakat - bakat
tertentu yang terdapat pada diri seseorang yang diperoleh dari alam.
C.
Gaya
Kepemimpinan
Telah disebutkan bahwa gaya
kepemimpinan tersebut dipengaruhi oleh sifat dan perilaku yang dimiliki oleh
pemimpin. Karena sifat dan perilaku antara seorang dengan orang lainnya tidak
persis sama, maka gaya kepemimpinan ( leadership style ) yang diperlihatkanpun
juga tidak sama.
Berbagai gaya
kepemimpinan tersebut jika disederhanakan dapat dibedakan atas empat macam,
yaitu :
a.
Gaya
Kepemimpinan Diktator
Pada gaya kepemimpinan
diktator (dictatorial leadership style) ini upaya mencapai tujuan dilakukan
dengan menimbulkan ketakutanserta ancaman hukuman. Tidak ada hubungan dengan
bawahan, karena mereka dianggap hanya sebagai pelaksana dan pekerja saja.
b.
Gaya
Kepemimpinan Autokratis
Pada gaya kepemimpinan
ini ( autocratic leadership style ) segala keputusan berada di tangan pemimpin.
Pendapat atau kritik dari bawahan tidak pernah dibenarkan. Pada dasarnya sifat
yang dimiliki sama dengan gaya kepemimpinan dictator tetapi dalam bobot yang
agak kurang.
c.
Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Pada gaya kepemimpinan
demokratis (democratic leadership style) ditemukan peran serta bawahan dalam
pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah. Hubungan dengan bawahan
dibangun dengan baik. Segi positif dari gaya kepemimpinan ini mendatangkan
keuntungan antara lain: keputusan serta tindakan yang lebih obyektif, tumbuhnya
rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral yang tinggi. Sedangkan kelemahannya
: keputusan serta tindakan kadang - kadang lamban, rasa tanggung jawab kurang,
serta keputusan yang dibuat terkadang bukan suatu keputusan yang terbaik.
d.
Gaya
Kepemimpinan Santai
Pada gaya kepemimpinan
santai ( laissez - faire leadership style ) ini peranan pimpinan hampir tidak
terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada bawahan, jadi setiap anggota
organisasi dapat melakukan kegiatan masing - masing sesuai dengan kehendak
masing - masing pula.
D.
Pemimpin
yang efektif
Seorang pemimpin yang
efektif adalah seorang pemimpin yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat
bekerja sama untuk mencapai hasil yang memuaskan bagi terjadinya perubahan yang
bermanfaat. Ada beberapa kepemimpinan yang efektif antara lain menurut :
a.
Ruth M. Trapper
(1989 ), membagi menjadi 6 komponen :
1.
Menentukan
tujuan yang jelas, cocok, dan bermakna bagi kelompok. Memilih pengetahuan dan
ketrampilan kepemimpinan dan dalam bidang profesinya.
2.
Memiliki
kesadaran diri dan menggunakannya untuk memahami kebutuhan sendiri serta
kebutuhan orang lain.
3.
Berkomunikasi
dengan jelas dan efektif.
4.
Mengerahkan
energi yang cukup untuk kegiatan kepemimpinan
5.
Mengambil
tindakan
b.
Hellander (1974)
Dikatakan efektif bila
pengikutnya melihat pemimpin sebagai seorang yang bersama - sama
mengidentifikasi tujuan dan menentukan alternatif kegiatan.
c.
Bennis (
Lancaster dan Lancaster, 1982 )
Mengidentifikasi empat
kemampuan penting bagi seorang pemimpin, yaitu :
1.
Mempunyai
pengetahuan yang luas dan kompleks tentang sistem manusia ( hubungan antar
manusia ).
2.
Menerapkan
pengetahuan tentang pengembangan dan pembinaan bawahan.
3.
Mempunyai
kemampuan hubungan antar manusia, terutama dalam mempengaruhi orang lain.
4.
Mempunyai
sekelompok nilai dan kemampuan yang memungkinkan seseorang mengenal orang lain
dengan baik.
d.
Gibson (
Lancaster dan Lancaster,1982 )
Seorang pemimpin harus
mempertimbangkan :
1.
Kewaspadaan diri
( self awarness )
Kewaspadaan diri
berarti menyadari bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi orang lain. Kadang
seorang pemimpin merasa ia sudah membantu orang lain, tetapi sebenarnya justru
telah menghambatnya.
2.
Karakteristik
kelompok
Seorang pemimpin harus
memahami karakteristik kelompok meliputi : norma, nilai - nilai kemampuannya,
pola komunikasi, tujuan, ekspresi dan keakraban kelompok.
3.
Karakteristik
individu
Pemahaman tentang
karakteristik individu juga sangat penting karena setiap individu unik dan
masing - masing mempunyai kontribusi yang berbeda.
E.
Pimpinan
dan kepemimpinan
Manajer atau
kepemimpinan adalah orang yang bertugas melakukan proses atau fungsi manajemen.
Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Pimpinan tingkat
pertama ( Lower Manager )
Adalah pimpinan yang
langsung berhubungan dengan para pekerja yang menjalankan mesin peralatan atau
memberikan pelayanan langsung pada konsumen. Pimpinan ini diutamakan memiliki
proporsi peranan technical skill yang terbesar dan konseptual skill yang
terkecil.
b.
Pimpinan tingkat
menengah ( Middle Manager )
Adalah pimpinan yang
berada satu tingkat di atas Lower Manager. Pimpinan ini menjadi saluran
informasi dan komunikasi timbal balik antara Lower Manager dan Top Manager ,
yakni pimpinan puncak (di atas Middle Manager) sehingga pimpinan ini diutamakan
memiliki kemampuan mengadakan hubungan antara keduanya. Konseptual skill adalah
ketramp[ilan dalam penyusunan konsep - konsep, identifikasi, dan penggambaran
hal - hal yang abstrak. Sedangkan techmnical skill adalah ketrampilan dalam
melakukan pekerjaan secara teknik. Hubungan antara manusia merupakan
ketrampilan dalam melakukan komunikasi dengan sesama manusia lain.
c.
Pimpinan puncak
(Top Manager)
Pimpinan puncak adalah
manajer yang menduduki kewenangan organisasi tertinggi dan sebagai penanggung
jawab utama pelaksanaan administrasi. Pimpinan ini memiliki proporsi peranan
konseptual skill yang terbesar dan technical skill yang terkecil.
Tugas - tugas pimpinan
:
a.
Sebagai
pengambil keputusan
b.
Sebagai pemikul
tanggung jawab
c.
Mengerahkan
sumber daya untuk mencapai tujuan sebagai pemikir konseptual
d.
Bekerja dengan
atau melalui orang lain
e.
Sebagai
mediator, politikus, dan diplomat.
F.
Peranan
pemimpin terhadap kelompok:
a.
Sebagai
penghubung interpersonal, yaitu merupakan simbul suatu kelompok dalam melakukan
tugas secara hukum dan sosial, mempunyai tanggung jawab dan memotivasi,
mengatur tenaga dan mengadakan pengembangan serta merupakan penghubung jaringan
kerja di luar kelompok.
b.
Sebagai inovator
atau pembaharu
c.
Sebagai pemberi
informasi, yaitu memonitor informasi yang ada di lingkungan organisasi,
menyebarluaskan informasi dari luar kepada bawahan dan mewakilikelompok sebagai
pembicara.
d.
Menghimpun
kekuatan
e.
Merangsang
perdebatan masyarakat
f.
Membuat
kedudukan perawat di media massa
g.
Memilih suatu strategi
utama yang paling efektif, bertindak di saat yang tepat
h.
Mempertahankan
kegiatan
i.
Memelihara
formaf desentralisasi organisasi
j.
Mendapatkan dan
mengembangkan data penelitian yang terbaik
k.
Mempelajari
pengalaman
l.
Jangan menyerah
tanpa mencoba.
G.
Organisasi
a.
Pengertian
Organisasi
Menurut Trewatha dan
Newport organisasi dapt dinyatakan sebagai struktur social yang didesain guna
mengordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian kerja dan
hierarki dan otoritas, guna pencapaian tujuan umum tertentu. Sedangkan menurut
Dr. H. R. Soedarto. W. W. Sp.OG organisasi adalah kumpulan individu membentuk
golongan untuk mencapai sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai manajemen (
Input, proses, output ) untuk bisa bekerja atau berjalan perlu aturan atau tata
kerja, hubangan satu sama lain ( Cara koordinasi satu bagian dengan bagian yang
lain ).
Contoh organisasi yang
paling sempurna yaitu :
1.
Fungsi-fungsi
tubuh kita
2.
Fungsi-fungsi
alam kita
Sebuah organisasi
mempunyai tujuan seiring berjalannya waktu. Organisasi juga mengalami perubahan
sehingga mempengaruhi system, tujuan, visi, dan misi organisasi. Klinik
bersalin atau tempat praktik bidan yang dipimpin dengan kegiatan memberi
pelayanan kebidanan yang dilandasi oleh etik dan moral, keahlian, kewenangan,
dan peningkatan mutu yang terus menerus.
Bidan juga akan
terlibat dan berhubunagn dengan organisasi kemasyarakatan maupun organisasi
profesi. Dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya bidan juga dapat
merancang, membuat, mendirikan, serta mengelola organisasi sehingga pengetahuan
bidan tentang organisasi dipandang perlu agar menjadi pengelola dan perancang
organisasi yang baik.
Organisasi dapat
diartikan dua macam yaitu dalam arti statis, organisasi disebut sebagai wadah
atau tempat berlangsungnya kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu dan dalam arti dinamis organisasi adalah suatu system atau kegiatan
kelompok orang untuk mencapai tujaun tertentu.
Winardi mengatakan
organisasi adalah “ wadah “ yang menyimpan dan menciptakan faedah.
Karakteristik organisasi adalah organisasi bertindak sebagai wadah penyimpanan
konsep, teknik, dan sumber atau data yang telah membuktikan produktivitasnya
dimasa lampau.
Merupakan individu
membentuk suatu golongan untuk mencapai sesuatu secara bersama-sama. Untuk
mencapai perlu manajemen (input ,proses, output) untuk bisa bekerja atau
berjalan perlu aturan atau tata kerja, hubungan satu sama lain secara kordinasi
satu bagian dengan bagian yang lain. Dalam organisasi perlu kepemimpinan.
Proses kerjasama dalam suatu organisasi dinamakan administrasi, orang yang
memimpin proses tersebut adalah administrator.
Organisasi merupakan
kelembagaan dan ketatalaksanaan yang meliputi perencanaan pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan yang meliputi SDM dan SDA. SDM dalam
pengorganisasian dan manajemen mempunyai kemampuan berpikir lebih luas,
menelusuri, kompherensif, sistemik dan penajaman.
b.
Macam Organisasi
Organisasi dapat
dibagi dalam :
1.
Organisasi
profesi yaitu badan yang akan menerima masukan dari pelanggan tentang
output
2.
Organisasi
beretika yaitu menetukan standar sejauh mana tingkah laku dan pengambilan
keputusan yang dianggap baik atau buruk
3.
Manfaat
Organisasi memberi faedah dan manfaat ( Utilities ) kepada anggotanya.
Faedah yang
dihasilkan oleh organisasi berupa :
1)
Faedah ekonomi,
berupa barang dan jasa yang menjamin kebutuhan material manusia.
2)
Faedah Politik,
menjamin suatu keadaan yang stabil dalam masyarakat, situasi politik yang
stabil dapat mencapai kemakmuran.
3)
Faedah social,
diperoleh melalui interaksi social, manusia adalah makhluk social, faedah yang
diperlukan manusia karena manusia memerlukan adanya interaksi social.
4)
Faedah waktu (
Utility 0f time ), faedah yang diperoleh karena waktu. Waktu seseorang
bergabung dalam organisasi atau lamanya organisasi itu berdiri, contoh
pemberian kredit.
5)
Utility of
Place, faedah karena tempat
6)
Utility of Form,
faedah karena bentuk
4.
Organisasi
sebagai Sebuah Sistem
Organisasi merupakan
sebuah system, tempat terjadinya kerjasama sekelompok orang, penetapan tanggung
jawab secara jelas, otoritas yang sesuai dengan tanggung jawab, kesatuan penugasan
(Unity of assignment), rentang pengawasan, dan komunikasi. Pembagian kerja dan
spesialisasi. Spesialisasi dipandang dari dua sudut pandang :
a.
Dengan jalan
membagi suatu pekerjaan dalam bagian yang kecil
b.
Dengan
memusatkan usaha individual pada aktifitas yang memenfaatkan bakatnya
semaksimal mungkin.
Penetapan tanggung
jawabnya jelas. Setiap orang harus mengerti dengan baik tugasnya dan untuk apa
ia bertanggung jawab, kepada siapa ia bertanggung jawab untuk melakukan
tugas-tugasnya.
Otoritas sesuai dengan tanggung jawab. Penetapan tanggung jawab harus diikuti dengan otoritas yang cukup untuk melaksanakannya. Otoritas untuk membuat keputusan harus diberikan hingga bidang tempat masalah timbul dan kapan keputusan akan diterapkan.
Otoritas sesuai dengan tanggung jawab. Penetapan tanggung jawab harus diikuti dengan otoritas yang cukup untuk melaksanakannya. Otoritas untuk membuat keputusan harus diberikan hingga bidang tempat masalah timbul dan kapan keputusan akan diterapkan.
Kesatuan Penugasan.
Fungsi-fungsi yang serupa sebaiknya berhubungan erat didalam struktur yang ada,
fungsi yang berhubungan dengan masing-masing posisi harus konsisten dan harus
ada syarat-syarat yang cukup sama dengan keterampilan.
Rentang pengawasan.
Seorang manajer diharapkan dapat mengawasi sejumlah bawahan ( dalam jumlah yang
layak ). Hal yang mempengaruhi rentang pengawasan adalah perbedaan individual
pada penyedia (supervisor ), ukuran dan pentingnya unit-unit bawahan, sifat
aktifitas, mudah atau tidaknya komunikasi, usia organisasi yang bersangkutan,
dan periode waktu.
Bidan sebagai manager
dalam sebuah organisasi sebaiknya memahami bahwa tidak selamanya pekerjaan
pelayanan kebidanan yang diberikan dalam orgainisasinya hanya membutuhkan
tenaga bidan, namun sangat penting apabila bidan menyadari bahwa ia juga
membutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang manajemen dan administrasi.
Bidan harus benar-benar membedakan tugas administrasi dan tugas pelayanan
kebidanan. Administrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah yang terlibata dalam
unsure manajemen, sementara bidan sendiri dalam melaksanakan fungsinya sebagai
pemberi pelayanan tetap melakukan pencatatan dan pelaporan atau
pendokumentasian segala tindakan yang diberikan dalam asuhan kebidanan kepada
klien sebagai bentuk pertanggung jawaban secara hokum.
f.
Struktur
Organisasi
1.
Struktur Linier
Adalah struktur paling
awal yang diciptakan oleh Henry Fayol mengingat setiap organisasi selalu
berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab yang semuanya di arahkan untuk
mencapai tujuan dan sesuai denfan kebutuhannya. Ciri-cirinya :
a.
Mempunyai
wewenang dan tanggung jawab secara langsung secara vertical yang dikaitkan
dengan jabatan dan tugas tiap tingkatan
b.
Bawahan hanya
mempunyai satu atasan
c.
Adanya kesatuan
komando atau perintah
d.
Tidak mempunyai
tenaga staf penasehat
e.
Cocok untuk
organisasi kecil dan sederhana
2.
Struktur Linie
dan Staf
Ada staf ahli yang
bertindak sebagai penasehat sesuai dengan bidangnya, memberikan pelayanan, dan
bantuan terhadap pimpinan. Ciri struktur Linie ini adalah mempunyai beberapa
tenaga staf penasehat ahli sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.
3.
Struktur
Fungsional
Struktur ini
menunjukkan bahwa masing-masing kepala unit dapat memberi komando kepada unit
lain sesuai dengan bidang dan fungsinya. Disamping itu tiap unit bertugas
sebagai penasehat dan pemberi bantuan, baik kepada pucuk pimpinan maupun kepada
unit lain sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing.
H.
Manajemen
a.
Pengertian
Manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha- usaha dari anggota
organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan dan suatu proses yang melibatkan hubungan interpersonal
dan teknologi, yang akan digunakan untuk mencapai seluruh atau setidaknya
sebagian tujuan organisasi dengan menggunakan tenaga manusia yang ada serta
sumber daya lain dan tekhnologi yang tersedia. Ilmu-ilmu manajemen dapat
dipelajari dalam pendidikan formal, sebagai suatu dasar penting.
Manajemen dapat
dikatakan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu yang mengembangkan suatu
organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomis, dan teknis.
Sosial berarti menunjukan peran penting manusia dalam menggerakan seluruh
sistem organisasi, ekonomi berarti kegiatan dalam sistem organisasi yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hakiki manusia, sedangkan teknis berarti
dalam kegiatan ini digunakan alat dan cara tertentu secara sistematis.
Gaya manajemen yang
banyak dianut adalah Total Quality Management (TQM). TQM adalah sistem
manajemen yang dimulai dinegara jepang oleh seorang sarjana Amerika Dr.Deming
ditahun 1950 yang diikuti oleh Juran pada tahun 1954. Teknik ini kemudian
dimodifikasi diberbagai tempat oleh para ahli dan digunakan secara cermat
sehingga berhasil dinegara jepang, dan baru belakangan juga diterapkan di
Amerika Serikat.
TQM adalah sistem
manajemen yang mengelola perusahaan dan kegiatannya dengan mengikutsertakan
seluruh jajaran karyawan untuk berperan serta dalam mengembangkan dan
meningkatkan mutu disegala bidang demi kepuasan custumer.
Manajemen kebidanan
adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien.
b.
Manajemen Varney
Pola pikir bidan dalam
melaksanakan asuhan dikenal dengan manajemen Varney, yang menjelaskan bahwa
proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang ditemukan oleh bidan
dan perawat pada awal tahun1970’n proses ini memperkenalkan sebuah metode
pengorganisasian pemikiran dan tindakan-tindakan dengan urutan yang logis dan
menguntungkan, baik bagi klien maupun bagi tenaga kesehatan.
Proses manajemen
menurut Varney ada 7 langkah yang berurutan, yang setiap langkahnya
disempurnakan secara periodik, proses dimulai dengan pengumpulan data dasar dan
diakhiri dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka
lengkap yang dapat di aplikasikan dalam situasi apapun.
Langkah manajemen Varney :
1.
Pengumpulan data
dasar
2.
Interpretasi
data dasar
3.
Mengidentifikasi
diagnosis atau masalah potensial
4.
Identifikasi
perlunya penanganan segera
5.
Perencanaan
asuhan komprehensif
6.
Pelaksanaan rencana
7.
Evaluasi
c.
Macam-macam
Manajemen
Manajemen mengandung
tiga pengertian yaitu: pertama, manajemen sebagai proses, kedua manajemen
sebagai kolektivitas, ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan suatu
ilmu.Hal-hal yang bersifat khusus yang menjadi kajian keilmuan manajemen antara
lain adalah: perencanaan, organisasi, penyusunan, pengarahan, pengawasan, dan
manajemen sumberdaya manusia. Macam-macam manajemen :
1.
Manajemen
sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli.
Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu dengan melalui
kegiatan orang lain dan mengawasi uasaha-usaha individu untuk mencapai tujuan
utama bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa manajeman adalah
pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan
orang lain. dari dua defenisi tersebut dapat disimplkan bahwa ada tiga pokok
penting dalam defisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang ingin dicapai,
kedua tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain, dan ketiga
kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.
2.
Manajeman
sebagai kolektivitas, orang-orang yang melakukan aktivitas manajeman. Jadi
setiap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu
disebut manajeman. Dalam arti tunggal disebut manejer. Manejer adalah pejabat
yan bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivtas manajemen agar
tujuan unit pimpinannya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.
3.
Manajemen
sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai
tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajeman sebagi
ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian,
kedaan-keadaan. Jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
d.
Unsur
manajemen
1.
SDM
2.
Uang
3.
Tata cara,
prosedur
4.
Alat-alat,
mesin
5.
Market (pasar,
pelanggan, pembeli, pasien)
6.
Material bahan
dasar
7.
Informasi
e.
Prinsip
manajemen dalam pelayanan kebidanan
1.
Kepatuhan
terhadap hokum
2.
Etika dan kode
etik profesi
3.
Profesionalisme
dan keahlian
4.
Orientasi
pelayanan
5.
Kesinambungan
usaha
6.
Sinergi dan
kerjasama
7.
Pengembangan
bertahap
8.
Bisnis adalah
bisnis
f.
Kegiatan
manajemen mutu
Pelayanan kesehatan
yang bermutu tinggi dimulai dengan standar etika manajerial yang tinggi pula,
manajemen mutu meliputi kegiatan :
1.
Sistem untuk
memberlakukan standar profesional, baik dari sudut tingkah laku, organisasi
serta penilaian kegiatan sehari-hari.
2.
Sistem
pengamatan agar pelayanan selalu diberikan sesuai standar dan deteksi bila
terdapat penyimpangan
3.
Sistem untuk
senantiasa menunjang berlakunya standar profesional
Kegiatan manajemen meliputi : planning, organizing, staffing, directing, dan controlling (pengawasan).
Kegiatan manajemen meliputi : planning, organizing, staffing, directing, dan controlling (pengawasan).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bidan merupakan tenaga
kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal,
sehingga bidan dituntut untuk memiliki keterampilan yang lebih baik disertai
dengan kemampuan untuk menjalin kerjasama dengan pihak yang terkait dalam
persoalan kesehatan reproduksi di masyarakat.
Dengan adanya standar
asuhan kebidanan yang dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, akan
lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelaksanaan pelayanan.
Bidan dalam
melaksanakan peran, fungsi dan tugasnya didasarkan pada kemampuan dan
kewenangan yang diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan (permenkes).
Permenkes yang menyangkut wewenang bidan selalu mengalami perubahan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Standar asuhan
kebidanan berguna bagi para bidan dalam penerapan norma dan tingkat kinerja
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang berkualitas, sekaligus dapat
melindungi masyarakat karena proses dan hasil asuhan dapat dilakukan dengan
dasar yang jelas.
Manajemen kebidanan
adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang
berfokus pada klien.
Pola pikir bidan dalam
melaksanakan asuhan dikenal dengan manajemen Varney, yang menjelaskan bahwa
proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah.
B.
Saran
Menyikapi Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
NomorHK.02.02/Menkes/149/1/2010 berkaitan dengan kompetensi ke-8 bidan di dalam Standar Profesi Bidan Indonesia, pada dasarnya kompetensi bidan terkait dengan kebidanan komunitas sudah tercantum dapal Permenkes ini. Namun ada beberapa yang kurang adanya kesinambungan antara kompetensi, peran dan fungsi bidan dengan Permenkes ini. Adapun hal-hal tersebut diantaranya adalah :
NomorHK.02.02/Menkes/149/1/2010 berkaitan dengan kompetensi ke-8 bidan di dalam Standar Profesi Bidan Indonesia, pada dasarnya kompetensi bidan terkait dengan kebidanan komunitas sudah tercantum dapal Permenkes ini. Namun ada beberapa yang kurang adanya kesinambungan antara kompetensi, peran dan fungsi bidan dengan Permenkes ini. Adapun hal-hal tersebut diantaranya adalah :
a)
Dalam permenkes
tertulis bahwa pelayanan kebidanan meliputi pelayanan kepada ibu dan bayi (28
hari) dengan kasus normal. Pada kenyataannya, posyandu merupakan salah satu
tugas bidan dimana kegiatan yang dilakukan pada saat posyandu diantaranya
adalah imunisasi baik pada bayi ataupun boster, pemantauan tumbuh kembang
balita, pemberian makanan tambahan dan lain-lain. Kegiatan tersebut lebih
banyak dilakukan pada balita sehingga seharusnya di Permenkes di jelaskan
secara tertulis bahwa pelayanan kebidanan diberikan kepada ibu, bayi dan
balita.
b)
Pada
keterampilan dasar dinyatakan bahwa bidan mempunyai kewenangan dalam melakukan
pengelolaan ibu hamil, nifas, laktasi, bayi balita dan KB di masyarakat. Pada
Permenkes dinyatakan bahwa bidan boleh memasang AKDR di fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah dengan supervisi dokter. Disini ada beberapa hal yang
perlu dipertimbangkan. Apabila semua pelayanan AKDR harus di tempat pelayanan pemerrintah
dan diawasi oleh dokter, bagaimana dengan polindes yang dikelola oleh bidan di
desa (dengan peraturan tersebut maka hal ini tidak diperbolehkan). Yang kedua
apakah dokter umum sudah mendapatkan standarisasi tentang pemasangan AKDR,
karena selama ini bidanlah yang dapat dikatakan lebih berkompeten dalam hal
ini. Yang ketiga jika ada klien yang datang ke puskesmas dan doktersedang tidak
ada ditempat, artinya pasien tidak jadi menggunakan AKDR. Hal yang paling
ditakutkan atas peraturan ini adalah adanya laju pertumbuhan penduduk yang
tidak terkontrol sehingga dapat menimbulkan dampak negative kesemua sector.
Peraturan ini juga bertentangan terhadap beberapa program pemerintah yang telah
dilaksanakan misalnya desa siaga.
c)
Dalam kompetensi
ke 8 bidan di komunitas dikatakan bahwa bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi. Asuhan dapat dikatakan bermutu tinggi apabila telah memenuhi standar
pelayanan yang bermutu tinggi, tetapi sampai saat ini belum ada standar
penilaian mutu pelayanan bidan di masyarakat sehingga tidak dapat dikatakan
pelayanan yang dilakukan bermutu tinggi atau tidak.
d)
Masing- masing
dari enam (6) point dalam pengetahuan tambahan sebaiknya menjadi pengetahuan
dasar begitu juga empat (4) point dalam keterampilan tambahan menjadi
keterampilan dasar karena bagian ini sangat aplikatif dan penting untuk
diketahui oleh seorang bidan yang bekerja di komunitas.
e)
Menggunakan
teknologi tepat guna di pelayanan komunitas harus lebih terperinci secara jelas
untuk menghindari salah persepsi.
f)
Pemakaian istilah
pengetahuan tambahan dan keterampilan tambahan kurang tepat karena akan
dipersepsikan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang tidak harus dimiliki
seorang bidan, tetapi sekadar pengetahuan tambahan saja.
g)
Kompetensi bidan
dikomunitas tidak hanya melaksanakan pelayanan – pelayanan kebidanan yang
termasuk dalam kompetensinya saja tetapi juga seharusnya bidan melaksanakan
mengkaji karakteristik, kebudayaan dalam masyarakat dan faktor – faktor
kebudayaan yang mempengaruhi kesehatan masyarakatnya.
h)
Dalam
keterampilan dasar bidan di masyarakat dikatakan bahwa bidan melakukan
pertolongan persalinan di rumah. Seharusnya diperjelas lagi kata – kata
tersebut dengan mengganti melakukan dengan kata mengelola sehingga bidan tidak
hanya melakukan pertolongan persalinan di rumah saja tetapi sebelum dan
sesudahnya juga bidan mengidentifikasi keadaan ibu dan bayi serta
keluarga.
DAFTAR
PUSTAKA
Walsh VL. Buku ajar
kebidanan komunitas, Jakarta: EGC; 2008.
Kadra. Kebidanan
komunitas. 2009 (diunduh tanggal 1 september 2011). Tersedia dari: http://kandrawilko.blogspot.com/2009/01/kebidanan-komunitas.html
Simatupang,erna
juliana.Manajemen Pelayanan Kebidanan.Jakarta:
Djoko Wiyono ( 1997 ),
Manajemen kepemimpinan dan organisasi kesehatan, Airlangga University Press,
Surabaya.
Prayitno Subur ( 1997
), Dasar - dasar administrasi kesehatan masyarakat, Airlangga, University
Press, Surabaya.
http://atikgurubidan.blogspot.com
http://trip4nk.blogspot.com/2010/04/disiplin-ilmu-yang-terkait-dgn-ilmu.html
Dengan
kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan
rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan
inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah "Manajemen
Kebidanan".
Adapun
makalah "Manajemen Kebidanan" ini telah penulis usahakan dapat
disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak,
sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan secara tepat waktu. Untuk
itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas
dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, penulis
tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan
kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang bermaksud
untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar penulis dapat memperbaiki
kualitas makalah ini.
Penulis
berharap semoga makalah "Manajemen Kebidanan" ini bermanfaat,
dan pelajaran-pelajaran yang tertuang dalam makalah ini dapat diambil hikmah
dan manfaatnya oleh para pembaca.
Pariaman, Oktober
2014
Penulis
|
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
|
Komentar
Posting Komentar